Ahlan wa sahlan...

Glitter Words
[Glitterfy.com - *Glitter Words*]

Senin, 11 Juli 2011

"Aurat..." Upzzzz....

Sebenernya bingung mau ngasih judul apa ya sama tulisan ini. Yang kepikiran cuma itu. Okelah kalo dibilang gak kreatif sih terima aja lah ya. Keknya emang gak kreatif judul saya itu. hihihi...

cerita ini saya dapat dari Ayuk. Ayuk itu buat--yang gak tau ya--adalah panggilan untuk kakak perempuan di sumatera selatan.

Akhir juni lalu saya memutuskan untuk mulang tiuh alias pulang kampung. Nah sore harinya saat kami sedang berkumpul di ruang keluarga, ayuk saya menceritakan cerita ini. Kami yang mendengar bahkan ayuk saya yang menceritakan pun ikut ketawa. Kalo diingat-ingat lagi, saya jad senyum-senyum sendiri sekaligus agak miris tapi juga bangga. Nah lho gimana ya ekspresi saya? Ya sudah lanjut cerita aja ya dari pada bingung sendiri.

Cerita ini diceritain oleh sepupu saya pada ayuk. Ayuk cerita sama saya. Saya cerita sama.... sama siapa ya? Gak usah dipikirin lah ya..

LANJUTTTTTT......

Ayuk saya awal juni lalu silaturrahim ke rumah sepupu di Jambi. Sepupu saya ini udah menikah dan punya tiga anak. Anak pertamanya laki-laki, namanya Firza. Cerita kali ini ada hubungannya sama Firza.

Firza sekarang kelas enam SD. ini cerita sebelum kenaikan kelas. saat itu Firza kelas lima SD. Ponakan saya yang imut-imut ini sekolah di SD IT. saat itu banyak siswa dari SD unggulan di Jambi itu pindah ke SD tempat Firza sekolah. hal ini mengundang banyak keheranan dari penilik sekolah di Jambi. Kok bisa siswa-siswa SD unggulan, negri pula pindah ke SD yang notabenenya swasta, dan gak unggulan. ada apa dengan sekolah itu??? #tanda tanya besar....

keheranan inilah yang mengundang sang penilik sekolah bertandang ke SDnya Firza. Maka hari itu Ibu penilik sekolah pun memutuskan datang ke sekolah. pengamatan di mulai dari masuk ke sekolah hingga masuk ke kelas. mungkin niatnya ingin melihat proses belajar mengajar yang ada di sekolah itu. dan ibu itu memilih untuk mengunjungi kelas lima, kelasnya Firza.

eng ing eng.... gak nyampe lima menit dan belum sempat ngomong apa-apa sang penilik sekolah memutuskan untuk "kaburrrrr" secepatnya dari sekolah itu.

tebak apa yang terjadi saat ibu itu masuk ke kelas Firza?

tepat saat ibu itu melangkah masuk ke kelas mereka, Firza dan siswa-siswa putra yang ada di kelas itu tanpa dikomando menutup mata mereka dengan kedua tangan dan koor berteriak, "Auratttt..." :)

ya, ibu penilik sekolah itu tak mengenakan pakaian takwa. dan anak-anak yang polos itu meneriakkan apa yang mereka pahami mengenai batasan-batasan aurat laki-laki dan perempuan.

saya pun teringat dengan kata-kata Firza saat sang mama menawarinya membeli celana boxer. katanya, "nggak ah mama, ija nggak mau celana itu. nanti keliatan auratnya."

maka hal ini menjadi renungan untuk saya, mungkin juga anda. jika anak sekecil itu saja mengerti batasan-batasan aurat laki-laki dan perempuan, kemudian berusaha menerapkannya. lalu kenapa kita yang sudah baligh ini kadang kala malah menyepelekan aturan berpakaian yang telah Allah tuntunkan???

PS.
untuk keponakanku, mas M. Firza Ramadhan. tetaplah seperti itu ya sayang... jadilah anak yang sholeh, yang bisa jadi panutan untuk Ramadhan dan adek Hana. Hafalan Al Qur'annya ditambah lagi ya.... :)